klik in here..

Minggu, 21 November 2010

Mengenal perangkat navigasi GPS


Penggunaan GPS (Global Positioning System) kini sudah menjadi hal yang umum bagi banyak orang. Selain perangkatnya telah banyak dijual bebas, kini telepon genggam dan PDA pun telah banyak yang dilengkapi dengan GPS. Aplikasinya telah begitu meluas dari mulanya adalah untuk alat bantu militer Amerika, kini bahkan telah dipakai pada kendaraan taxi-taxi elite di Jakarta. Meski demikian masih ada yang belum begitu akrab dengan teknologi yang satu ini. Mari kita berkenalan lebih dekat dengan GPS.

GPS merupakan sistem navigasi berbasis satelit yang mampu memberikan informasi yang akurat mengenai posisi koordinat seseorang di belahan dunia manapun. Sebelum orang mengenai teknologi GPS, informasi koordinat suatu lokasi hanya dapat diketahui dari garis lintang bujur pada peta (setiap peta selalu dilengkapi dengan garis-garis melintang dan membujur). Sebaliknya, berdasarkan informasi koordinat garis lintang dan garis bujur itulah kita menentukan letak suatu tempat pada peta. Namun dengan adanya GPS, koordinat yang tepat dapat diketahui dengan cepat, tepat dan akurat. Mengetahui koordinat yang tepat bagi sebagian orang adalah penting, seperti surveyor, penambang, ahli pemetaan hingga pemancing. Bahkan dengan makin canggihnya teknologi, kini GPS sudah dilengkapi dengan peta digital sehingga fungsinya menjadi semakin berguna untuk membantu navigasi di jalan raya.

Penerima GPS tidak bisa bekerja sendirian, melainkan menggunakan 24 satelit MEO (Middle Earth Orbit) yang mengelilingi bumi sehingga penerima-penerima GPS di permukaan bumi dapat menangkap sinyalnya. Satelit ini mengorbit pada ketinggian 12.000 mil di atas bumi dan mampu mengelilingi bumi dua kali dalam 24 jam. Satelit secara kontinyu mengirimkan sinyal radio digital yang mengandung data lokasi satelit dan waktu, pada penerima yang berhubungan. Tentu saja sebuah penerima GPS tidak akan dapat menangkap sinyal dari seluruh satelit MEO ini, mengingat ke-24 satelit ini tersebar merata diseluruh permukaan bumi. Untungnya dengan cukup menerima tiga satelit saja, penerima GPS sudah dapat menghitung posisi lintang dan bujur berdasar perhitungan posisi satelit yang ditangkap, sedangkan untuk menentukan ketinggian (altitude) dibutuhkan sedikitnya empat satelit.

Salah satu aplikasi GPS yang kini semakin umum digunakan masyarakat adalah untuk sistem navigasi, baik melalui udara, laut dan terlebih di daratan. Manfaat yang didapat dengan navigasi berbantuan GPS diantaranya :

1.mendapat informasi yang akurat mengenai posisi koordinat
2.dapat mengetahui arah (heading) layaknya memakai kompas
3.dapat mengetahui kecepatan saat itu layaknya speedometer
4.dapat mengetahui jauhnya jarak yang telah ditempuh (semacam odometer)
5.dapat mengukur ketinggian lokasi terhadap permukaan laut (ASL/DPL)
6.apabila koordinat tujuan telah tersimpan, GPS dapat menampilkan bearing (arah ke tujuan) beserta perkiraan jarak point-to-point
7.apabila penerima GPS telah dilengkapi dengan peta digital, kita dapat mengetahui nama jalan yang sedang dilewati, alternatif rute terdekat, letak point-of-interest dan informasi lain
8.GPS mampu menyimpan catatan perjalanan sehingga datanya bisa di proses untuk mengetahui profil perjalanan (kecepatan, jarak tempuh, ketinggian lokasi yang dilalui dsb).

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, kini memilih perangkat penerima GPS pun tak lagi sulit. Untuk perangkat tunggal (dedicated) telah banyak dijual dengan harga terjangkau, baik yang layar monochrome ataupun layar warna. Umumnya produk seperti ini terbagi menjadi beberapa segmen, seperti perangkat khusus untuk di darat, di laut atau di mobil. Khusus untuk perangkat yang diletakkan di mobil umumnya memiliki layar warna yang lebar untuk menampilkan peta. Pilihan produk penerima GPS menjadi semakin beragam dengan hadirnya konvergensi antara GPS dengan PDA atau telepon genggam. Hanya saja perlu dicermati apakah produk konvergensi (hybrid) seperti ini telah dilengkapi dengan antena penerima satelit atau tidak. Belakangan ini banyak produk selular yang mengklaim mampu menerima sinyal GPS namun harus dipairing dengan antena tersendiri melalui bluetooth. Selain itu kinerja perangkat hybrid tentu tidak sebaik perangkat dedicated, maksudnya perangkat penerima GPS tentu mampu memberi kinerja lebih baik daripada sebuah PDA yang bisa mengakses GPS. Kira-kira inilah pertimbangan untung rugi membeli perangkat GPS hybrid :

1.Kinerja > sudah diulas diatas, memang masih kalah dibanding GPS dedicated
2.Praktis > cukup satu alat bisa dipakai untuk navigasi, bertelepon, memotret dll
3.Usia baterai > sistem GPS hybrid rentan kehabisan daya baterai bila dipakai untuk bermacam aplikasi (bila berencana memakai GPS untuk waktu lama sebaiknya memakai GPS dedicated)
4.Kualitas dan resolusi layar > dibandingkan GPS handheld, PDA plus GPS tentu menang dengan layarnya yang lebar, namun ponsel plus GPS justru paling menemui masalah dengan layarnya yang umumnya kecil.

Sebagai penutup, saya berikan beberapa intisari seputar teknologi GPS :

1.layanan GPS dimungkinkan berkat adanya satelit khusus GPS yang mengirim sinyal ke bumi
2.untuk menerima data satelit, sinyal dari satelit ke penerima GPS harus line-of-sight, pastikan antena penerima tidak terhalang benda apapun
3.sekedar info : layanan GPS tidak dipungut biaya
4.penerima GPS perlu mendapat sedikitnya tiga satelit untuk mengetahui koordinat
5.GPS telah berkembang dengan melebur pada perangkat lain seperti pada PDA, ponsel, DSLR dsb.
6.Perangkat GPS hybrid ada yang memiliki antena penerima terpisah (biasa disebut A-GPS), sehingga perlu dikoneksikan secara nirkabel melalui bluetooth
7.GPS modern telah dilengkapi peta, bila membeli GPS seperti ini pastikan apakah petanya merupakan paket penjualan atau dijual terpisah
8.Untuk kebutuhan khusus tentu harus membeli GPS khusus/dedicated seperti GPS untuk memancing (dirancang tahan air).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar